3.3 dan 4.3 Memahami/ mengindentifikasi mesin bubut untuk jenis pekerjaan tertentu yang diisyaratkan
Memahami/ mengidentifikasi mesin
bubut untuk jenis pekerjaan tertentu yang disyaratkan
1.
Macam - macam jenis mesin
bubut metal / types of metal lathe.
Pengertian Pembubutan adalan pengelupasan material
dengan cara memutar material dengan kecepatan tertentu dan dikelupas dengan
suatu alat potong yang diam. walaupun dalam era modern alat potong juga punya
gerak putar seperti digunakan pada mesin bubut 3in 1.
Mesin bubut adalah suatu mesin yang prinsip kerjanya
memiliki gerak utama memutar benda kerja / material yang dipegang oleh chuck
atau pemegang lainnya dan diputar oleh unit motor listrik yang ditransmisikan
lewat sabuk dan rangkaian rooda gigi untuk menghasilkan putaran tertentu.
kemudian alat potong digerakkan untuk menyayat benda kerja sehingga mendapatkan
bentuk yang diiinginkan, biasanya silindris.

2.
Macam - Macam mesin bubut dalam pekerjaan metal.
a.
Mesin bubut metal standar.
Adalah mesin bubut yang umum digunakan dalam industri manufaktur, mesin bubut
ini sering juga disebut mesin bubut konvensional karena pengerjaan benda kerja
masih dilakukan secara manual. menurut ukurannya mesin bubut ini dibedakan
menjadi 3 yaitu :
1)
Mesin bubut bangku / mini lathe / bench lathe
adalah bentuk sederhana dari mesin bubut standar yang diletakkan diatas meja,
ukuran panjang mesin bubut ini sampai dengan 1 meter dan terbatas untuk
pekerjaan-pekerjaan sederhana dan kecil.

gambar mesin bubut bangku
2)
Mesin bubut sedang / medium lathe
adalah mesin bubut ukuran standar sampai dengan 2
meter yang umum dijumpai dalam industri dan bengkel-bengkel, digunakan unutk
membuat benda kerja sampai dengan diameter 200-300 mm. jemis pekerjaan meliputi
pembuatan diameter, ulir, tirus dan eksentrik

gambar mesin bubut sedang
3)
Mesin bubut besar / big lathe
adalah mesin bubut ukuran raksasa dengan ukuran sampai
sebesar gedung dengan ketinggian sampai 5 meter dan panjang 20 meter, biasa
digunakan untuk industri mesin-mesin kapal.


gambar mesin bubut besar
b.
Mesin bubut turret/capstan
mesin ini
sebenarnya hampir sama dengan mesin-mesin bubut pada umumnya, teteapi yang
membedakan adalah pemegang alat potong sampai dengan 8 alat potong sekaligus
dan digunakan untuk membuat produk massal, dimana setiap alat potong sudah
diset untuk pekerjaan pembubutan masing masing.


gambar mesin bubut copy
c.
Mesin bubut copy
mesin ini
digunakan untuk membuat suatu benda kerja dengan acuan sebuah mal benda kerja
sehingga mengasilkan benda kerja yang seragam


gambar mesin mesin bubut copy
d.
Mesin bubut spesial / 3 in 1
adalah mesin bubut yang dikombinasikan dengan mesin-mesin lain seperti mesin bor dan mesin frais.

gambar mesin bubut 3 in 1
e.
Mesin bubut pola / metal spinning lathe
adalah mesin bubut dengan bahan material berupa plat
yang di tekan ke pola untuk membuat bentuk-bentuk seperti wajan, kap lampu dll


gambar metal spinning
f.
Mesin bubut jenis vertikal / vertical lathe machine
Mesin bubut ini mempunyai spindel penggerak dengan
arah vertikal. pada prinsipnya sama dengan mesin bubut pada umumnya hanya
terdapat perbedaan dalam posisi sumbu spindelnya.

3.
Jenis pekerjaan pembubutan
Beberapa diantara jenis pekerjaan
pembubutan adalah membubut muka (facing), membubut lurus/rata yaitu dalam arah
memanjang, membubut alur, membubut ulir baik ulir luar maupun ulir dalam,
membubut tirus, mengebor dan membubut diameter dalam, mengkartel, serta
membubut radius dan chamfer. Berbagai jenis pekerjaan pembubutan tersebut
sangat membutuhkan tingkat skill/ketrampilan dari operator mesin bubut.
Apabila dilihat dari proses
pengerjaannya, maka dapat dibedakan menjadi dua proses. Proses pengerjaan awal
yang biasa dikenal dengan istilah pengasaran (roughing) dan pengerjaan
akhir (finishing). Masing-masing
bentuk pekerjaan dan juga jenis pekerjaan pembubutan memerlukan
alat potong maupun alat pendukung lainnya yang berbeda menyesuaikan
karakteristiknya.
Sebagai contoh, pekerjaan membubut
lurus maupun facing dapat menggunakan pahat rata kanan, sedangkan untuk
membubut ulir memerlukan pahat khusus ulir. Sudut dan geometri kedua jenis
pahat tersebut sangat berbeda.
Contoh yang lain adalah pembuatan
alur yang memerlukan pahat khusus yang digunakan untuk membuat alur. Pekerjaan
mengkartel bahkan memerlukan alat potong khusus yang berupa roda kartel.
a.
Membubut Muka (facing)
Membubut muka (facing)
merupakan jenis pekerjaan pembubutan yang dilakukan pada sisi tepi penampang
benda kerja, dimana pahat bergerak melintang menuju sumbu benda kerja.
Pergerakan pahat ini akan menghasilkan permukaan penampang benda kerja yang
halus dan rata.
Pekerjaan facing ini biasanya
dilakukan pada awal pengerjaan benda kerja sebagai referensi awal pengukuran
panjang pembubutan arah memanjang.

Jenis pekerjaan pembubutan facing
dapat dilakukan dengan 2 (dua) kondisi penjepitan benda kerja, yaitu: a) facing
pada benda kerja yang di-support dengan menggunakan sebuah half-center. Hal ini
biasa dilakukan apabila facing dilakukan sementara panjang benda kerja cukup
panjang.
Sehingga untuk menghindari benda kerja oleng perlu di-support
dengan menggunakan center kepala lepas. b) facing pada benda kerja yang dijepit
sepenuhnya pada cekam/chuck. Facing jenis ini yang paling umum dilakukan oleh
para operator.
b.
Jenis pekerjaan pembubutan Lurus/Rata

Pembubutan lurus atau rata yaitu jenis pekerjaan pembubutan
benda kerja yang dilakukan sepanjang garis sumbunya atau arah memanjang untuk
mendapatkan ukuran diameter benda kerja yang dikehendaki. Proses pembubutan ini
digunakan untuk membuat poros atau benda-benda yang silindris.
Membubut silindris dapat dilakukan sekali atau dengan
permulaan kasar yang kemudian dilanjutkan dengan pemakanan halus atau
finishing. Proses pembubutan ini biasanya dilakukan untuk mengurangi ukuran
diameter benda kerja. Pahat yang digunakan pada umumnya adalah pahat rata
kanan.
c. Membubut Alur

Jenis pekerjaan pembubutan alur adalah proses pembubutan
dengan tujuan untuk membuat celah dengan lebar dan kedalaman tertentu pada
benda kerja. Proses membubut alur menggunakan pahat bubut yang khusus untuk
digunakan untuk membuat alur karena memiliki ukuran, sudut dan geometri khusus.
Pembubutan alur pada umumnya bertujuan untuk membuat sisi
pembebas untuk proses membuat ulir dengan menggunakan mesin bubut atau dapat
juga untuk pembuatan tempat pemasangan snap ring. Pembubutan alur dapat
dilakukan pada diameter benda kerja bagian luar maupun bagian dalam sesuai
dengan kebutuhan.
Bentuk pahat alur ada beberapa macam yaitu berbentuk lurus,
bengkok, berjenjang ke kanan atau ke kiri, disesuaikan dengan kebutuhan. Secara
lebih terinci pahat alur yaitu: a) alur sudut, b) alur lebar, c) alur sempit,
d) alur akhir ulir dan e) alur tusuk.
d.
Memotong Benda Kerja
Jenis pekerjaan pembubutan yang berupa memotong benda kerja
pada mesin bubut menggunakan pahat pengalur dengan sisi penyayat yang dibuat
ramping dengan kemiringan sudut tertentu. Gerakan pahat pada langkah pemotongan
benda kerja ini mirip dengan gerakan pada pembubutan facing, yaitu sisi sayat
pahat bergerak menuju sumbu benda kerja.
Tujuan dari sisi sayat dibentuk miring adalah untuk
mempermudah jalannya pahat pada arah melintang benda kerja. Sedangkan tujuan
pahat dibuat ramping adalah agar pahat dapat masuk pada celah yang dihasilkan
dan tidak menyebabkan pahat potong terjepit.

Proses pemotongan ini sebaiknya
mengggunakan laju penyayatan yang relatif rendah agar benda kerja tetap dapat
berputar stabil dan sebagai optimalisasi kinerja mesin bubut. Selain itu penggunaan
cairan pendingin juga sangat disarankan.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi panas yang timbul akibat
gesekan pahat dan benda kerja yang terus-menerus. Namun demikian pemotongan
benda kerja pada mesin ini jarang dilakukan, hal ini dikarenakan pahat potong
yang digunakan untuk memotong akan mudah patah.
e.
Mengebor (drilling)

Pembubutan drilling, yaitu jenis pekerjaan pembubutan dengan
menggunakan alat potong yang berupa mata bor (drill), untuk pembuatan lubang
pada benda kerja. Pekerjaan ini biasanya dilakukan sebagai langkah awal pada
saat akan melakukan pekerjaan boring atau membubut diameter dalam.
Mata bor dipasang pada dudukan yang tersedia pada center
kepala lepas. Selanjutnya digerakan maju (langkah pemakanan=kedalaman lubang)
menggunakan roda pemutar eretan yang ada pada center kepala lepas.
Sebelum pengeboran dilakukan dengan menggunakan mata bor,
maka sebaiknya pada penampang benda kerja dibuat lubang awalan. Pembuatan
lubang awalan menggunakan center bor, terutama untuk pengerjaan pengeboran
dengan diameter lubang yang relatif besar.
Selain itu disarankan agar permukaan
penampang benda kerja dibubut facing terlebih dahulu sebelum pengeboran. Hal
ini dimaksudnya agar pengukuran kedalaman lubang bor yang dibuat dapat lebih
presisi dengan menggunakan referensi dari ujung sisi permukaan hasil bubut
facing tersebut.
f.
Jenis pekerjaan pembubutan Diameter Dalam
Proses kerja pembubutan diameter dalam pada dasarnya sama
dengan membubut rata. Namun dilakukan pada bagian dalam diameter benda kerja
yang sebelumnya sudah dilubang menggunakan mata bor.
Pembubutan jenis ini banyak digunakan untuk keperluan
memperbesar lubang pada benda kerja. Alat potong yang digunakan adalah pahat
bubut dalam. Gambar berikut menunjukkan arah gerakan dan penggunaan pahat
roughing-finishing pada proses pembubutan diameter dalam.

Jenis pekerjaan pembubutan pembubutan dalam memiliki tingkat
kesulitan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan proses penyayatan tidak dapat
dilihat dan diamati secara jelas oleh operator. Operator mesin bubut harus
lebih berhati-hati dan fokus dalam menjalankan eretan mesin agar pahat bergerak
sesuai dengan yang direncanakan.
Kemampuan menggunakan dan memanfaatkan skala nonius menjadi
sangat penting agar ketepatan ukuran dapat tercapai. Ketepatan setting awal
baik pahat bubut maupun benda kerja sangat menentukan hasil pembubutan.
g.
Mengkartel (knurling)

Knurling merupakan proses pembubutan luar (pembubutan
slindris) yang bertujuan untuk membuat profil pada permukaan benda kerja.
Tujuan melakukan kartel atau knurling adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja
yang berfungsi sebagai pegangan agar benda kerja tidak licin.
Jenis pekerjaan pembubutan pengkartelan dilakukan dengan
menggunakan alat potong jenis khusus yang berupa sepasang roda kartel yang
berukuran standar. Roda kartel tersebut dipasang pada toolpost dan kedudukannya
diatur setinggi senter benda kerja. Benda kerja dicekam pada senter kepala
tetap dan sebaiknya juga didukung menggunakan senter kepala lepas.
h.
Membubut profil

Jenis pekerjaan pembubutan profil adalah proses pembubutan
yang dilakukan untuk menghasilkan berbagai macam bentuk profil produk. Proses
pembubutan dapat dilakukan secara manual menggerakan eretan secara
bersamaan/simultan. Cara ini memerlukan tingkat ketrampilan operator yang lebih
tinggi dan dengan resiko yang lebih tinggi juga.
Selain itu dapat juga menggunakan pahat khusus profil, yaitu
pahat yang sudah dibentuk sesuai dengan bentuk profil benda kerja yang
diinginkan. Jenis pekerjaan pembubutan profil dengan menggunakan mesin bubut
manual akan sulit mendapatkan ukuran yang tepat dan seragam. Sehingga lebih
disarankan pembuatan bentuk profil lebih baik menggunakan mesin bubut CNC.
i. Membubut Ulir

Ulir adalah suatu garis atau alur/profil yang dibuat
melingkar pada suatu poros dengan ukuran tertentu (melilit pada silinder yang
mempunyai sudut kisar atau uliran tertentu). Berdasarkan bentuk profil
alurannya maka ulir dikategorikan menjadi: ulir segitiga, ulir segi empat, ulir
trapesium, ulir buttress dan ulir bulat.
Apabila dilihat dari arah gerak ulir maka dibedakan menjadi ulir kanan dan ulir kiri. Selain itu juga dikenal jenis ulir luar (ulir yang posisinya pada diameter luar poros) dan ulir dalam (ulir yang posisinya pada diameter dalam/lubang sutau poros).
j.
Membubut Tirus

Jenis pekerjaan pembubutan bentuk tirus atau juga disebut
dengan istilah taper, adalah suatu proses pembuatan benda kerja yang berbentuk
konis. Bentuk konis yang dimaksud adalah besarnya diameter ujung yang satu
dengan diameter ujung lainnya dari suatu poros memiliki ukuran yang berbeda
secara berurutan dan beraturan.
Cara membubut tirus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1) pergerseran kepala lepas (tail stock) dalam
arah melintang dengan jarak tertentu, 2) memutar posisi eretan atas (perletakan
majemuk) sebesar derajat tertentu, dan 3) menggunakan perlengkapan khusus untuk
pembuatan bentuk tirus atau disebut tapper attachment.
Comments
Post a Comment